Kita semua rentan terhadap perilaku kejahatan modern di dunia maya. Baik itu penipuan, pengiriman virus, atau pengambilalihan identitas — kejahatan siber bisa terjadi pada siapa saja, dalam rentang usia manapun. Untuk itu, kita harus lebih jeli dalam mengenal apa saja yang menjadi kejahatan siber dan melihat
Dalam artikel tentang cybercrime sebelumnya, kami membahas tiga cybercrimes paling umum yang perlu Anda waspadai. Berikut tiga jenis cybercrime lain yang perlu Anda waspadai agar Anda dapat mengatasinya.

jcomp / Freepik
Phishing
Phishing mungkin lebih dikenal dengan istilah ‘penipuan’ di mana korban dipancing oleh para pelaku agar memberikan informasi sensitif secara sukarela. Pelaku phishing umumnya berpura-pura menjadi perwakilan lembaga resmi dan dilakukan dalam bentuk email atau chat. Selain untuk mencuri informasi sensitif seperti data kartu kredit dan informasi akun pengguna, phishing juga dapat digunakan untuk mengirim malware ke perangkat pengguna.
Jika Anda menjadi korban phishing, jangan panik. Segera hubungi pihak bank atau institusi keuangan terkait untuk menonaktifkan rekening atau kartu kredit Anda. Kumpulkan setiap riwayat pesan atau telepon yang dilakukan oleh pelaku untuk dijadikan bukti saat Anda melaporkan penipuan pada pihak berwenang. Untuk menghindari kejadian serupa terjadi pada Anda, jangan lagi menekan tautan mencurigakan dan periksa ulang semua pengirim pesan yang Anda terima.
Man-In-The-Middle
Serangan man-in-the-middle (MITM) mencuri informasi sensitif Anda dengan menyadap jalur komunikasi antara dua pihak, seperti pengguna akhir dan aplikasi web. Setelah secara diam-diam menempatkan diri di antara dua pihak, pelaku MITM mencegat data sensitif seperti nomor kartu kredit, informasi akun, dan kredensial login.
Informasi yang didapatkan digunakan untuk melakukan pembelian secara sah, membajak akun keuangan, dan pencurian identitas. Tak jarang pula pelaku MITM mencegat percakapan antara dua orang dengan mengganti isi pesan untuk mengendalikan percakapan.
Cegah serangan MITM dengan melakukan pembaruan keamanan secara berkala terhadap perangkat lunak Wi-Fi Anda. Gunakanlah VPN. Ketika menghubungkan perangkat Anda ke jaringan internet untuk mengenkripsi data Anda agar lebih sulit untuk dicuri.
Spoofing
Serupa dengan phishing dan MITM, spoofing dilakukan untuk mencuri data sensitif dari korban. Spoofing dilakukan dengan cara menyamar sebagai pihak yang bisa dipercaya oleh korban, seperti kerabat dekat atau anggota keluarga. Kejahatan ini dapat terjadi ke siapa saja, termasuk ke lembaga resmi yang besar.
Spoofing bergantung pada dua elemen utama, yakni tindakan spoof itu sendiri seperti email atau situs palsu dan aspek manipulasi sosial yang dapat mendorong korban untuk bergerak mengikuti keinginan pelaku. Kejahatan siber tipe ini dapat dilakukan via telepon, email, website atau URL, IP, server DNS, atau bahkan GPS.
Anda bisa mencegah spoofing dengan memeriksa pengirim pesan atau penelepon untuk memastikan keaslian pengirim pesan tersebut.

artfolio / Freepik
Tingkatkanlah kewaspadaan Anda agar dapat menanggulangi dan mencegah ketiga cybercrime ini untuk menimpa Anda. Pastikan identitas pengirim email, chat, dan telepon yang Anda terima bukanlah orang yang tak dikenal atau berasal dari sumber-sumber mencurigakan. Jangan lupa untuk menjaga privasi Anda dan tidak melakukan transaksi perbankan ketika terhubung dengan jaringan Wi-Fi publik.
Pastikan Anda terus terhubung dengan berita dan informasi terkini tentang cyber security menggunakan jaringan internet yang cepat dan handal. Percayakan koneksi internet kantor dan bisnis Anda kepada Netstar (www.netstar.id) dan nikmati kecepatan internet yang mulus.
Comments