Sejarah Fiber Optik: Ketika Teknologi Cahaya Menggantikan Kawat Tembaga
- Isyhari Maheswar

- 27 minutes ago
- 4 min read
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa koneksi internet saat ini bisa begitu cepat? Jawabannya ada pada serat optik, teknologi yang menggunakan cahaya. Sejarah fiber optik memiliki perjalanan panjang dan menarik. Teknologi ini bermula dari ide abad ke-19, hingga akhirnya mendefundasi seluruh komunikasi digital global.
Artikel ini akan mengungkap bagaimana ilmuwan mengatasi berbagai rintangan fisika dan material. Kebutuhan akan kecepatan yang tak terbatas memaksa kita meninggalkan kabel tembaga lama. Mempelajari sejarah fiber optik membantu kita memahami mengapa inovasi kaca super murni menjadi kunci utama revolusi informasi abad ke-21.

Photo by Compare Fibre on Unsplash
Asal Usul Ide di 1800
Sejarah fiber optik dimulai dengan eksperimen yang tampak sederhana tentang cahaya dan air pada tahun 1840-an. Para ilmuwan seperti Daniel Colladon dan John Tyndall menemukan fakta penting. Mereka menunjukkan bahwa cahaya dapat mengikuti lengkungan aliran air. Ini adalah penemuan prinsip Pantulan Internal Total (Total Internal Reflection / TIR).
TIR menjadi landasan fisika mutlak bagi semua teknologi serat optik modern. Prinsip ini memastikan bahwa cahaya tidak akan bocor keluar dari pipa kaca, melainkan terus memantul. Meskipun penemuan di abad ke-19 ini tidak ditujukan untuk komunikasi, prinsip TIR adalah kunci revolusi kecepatan tinggi di masa depan.
Aplikasi Awal di 1900-an
Memasuki abad ke-20, ide ini mulai diaplikasikan dalam bentuk fisik. Insinyur dan ilmuwan pada tahun 1920-an hingga 1930-an mengembangkan serat kaca fleksibel. Tujuannya bukan untuk mengirim data. Mereka menggunakannya untuk meneruskan gambar. Alat ini memungkinkan dokter dan teknisi melihat area yang sulit dijangkau, seperti bagian dalam tubuh.
Namun, pada tahap ini, serat optik masih sangat tidak efisien. Meskipun cahaya bisa dipandu, kualitas kacanya buruk dan mengandung banyak kotoran. Akibatnya, sebagian besar sinyal cahaya akan hilang atau meredam dalam jarak pendek. Aplikasi awal ini membuktikan konsep, tetapi hanya bisa digunakan untuk pengiriman sinyal jarak yang sangat terbatas saja.
Baca juga: Single Mode vs Multimode Fiber Optic
Tantangan Redaman di 1960-an
Selanjutnya, sejarah fiber optik terus berlanjut hingga pertengahan tahun 1960-an. Pada tahun ini, serat optik masih dianggap tidak berguna untuk telekomunikasi jarak jauh. Alasannya adalah Redaman (Attenuation) sinyal yang ekstrem. Setiap kilometer kabel akan menghilangkan lebih dari 99% cahaya. Ini berarti, untuk komunikasi global, serat optik yang ada saat itu sama sekali tidak praktis.
Titik balik datang pada tahun 1966 melalui teori oleh Charles K. Kao dan George Hockham. Mereka berpendapat, masalahnya bukan pada fisika, tetapi pada ketidakmurnian material. Kao menetapkan target penting. Serat optik hanya akan layak jika redamannya turun di bawah 20 dB/km, suatu target yang terasa mustahil dicapai saat itu.
Penciptaan Kaca Optik Ultra-Murni di 1970-an
Terobosan yang dinantikan akhirnya terjadi pada tahun 1970. Tim peneliti di Corning Glass Works, dipimpin oleh Robert Maurer, Donald Keck, dan Peter Schultz, berhasil. Mereka menciptakan serat optik pertama yang benar-benar layak secara komersial. Serat buatan mereka adalah kaca silika murni, jauh lebih jernih dari kaca jendela biasa.
Serat optik ini akhirnya memenuhi ambang batas target Kao. Redaman cahaya diturunkan secara drastis menjadi hanya 20 dB/km. Inovasi material ini secara efektif mengakhiri keterbatasan jarak. Sejak saat itu, serat optik resmi menjadi medium yang kredibel dan superior untuk telekomunikasi dibandingkan kawat tembaga.
Pembangunan Infrastruktur Backbone dan Internet Global di 1980-an
Setelah serat optik redaman rendah tersedia, perusahaan telekomunikasi segera mulai menggunakannya secara agresif. Selama tahun 1980-an, kabel fiber optik dipasang di bawah tanah dan laut. Pemasangan ini menciptakan Jaringan Backbone global. Jaringan tulang punggung ini adalah jalan raya utama tempat data dan panggilan telepon berkecepatan tinggi melintas.
Penggantian kabel tembaga di jalur jarak jauh ini adalah revolusi besar. Meskipun koneksi rumah tangga masih lambat (Dial-Up), serat optik memungkinkan internet global lahir. Serat optik mampu menangani volume data yang jauh lebih besar. Ini menjadi fondasi penting bagi ledakan informasi dan era internet di dekade berikutnya.
Baca juga: Cara Kerja Fiber Optik

Photo by Mika Baumeister on Unsplash
Serat Fiber Optik Modern di 2000-an
Memasuki abad ke-21, permintaan data dari masyarakat umum meledak karena adanya streaming video dan media sosial. Jaringan tembaga, termasuk DSL, tidak lagi mampu menopang kebutuhan ini. Perusahaan telekomunikasi pun mulai beralih fokus. Mereka membawa serat optik dari jaringan backbone langsung ke rumah-rumah. Ini dikenal sebagai Fiber-to-the-Home (FTTH).
Saat ini, serat optik bukan lagi sekadar infrastruktur jarak jauh. Ia adalah standar global untuk kecepatan dan keandalan data. Teknologi ini sangat penting. Fiber optik mendukung layanan seperti 5G dan cloud computing. Sejarah fiber optik adalah cerminan inovasi material yang membuat dunia terhubung tanpa batas.
Baca juga: Mitos dan Fakta Fiber Optik
Dari sejarah fiber optik ini, dapat disimpulkan bahwa teknologi ini datang bukan dalam hitungan tahun saja. Perjalanannya yang panjang dan berliku, dimulai dari abad ke-19, membuktikan nilai dari penelitian dan inovasi yang berkelanjutan yang kemudian menjadi fondasi internet modern saat ini.
Kini, saatnya Anda merasakan potensi penuh dari teknologi optik ini. Netstar (netstar.id) menyediakan koneksi internet dedikasi (dedicated connection) tanpa berbagi bandwidth. Layanan premium ini menjamin kecepatan dan stabilitas maksimal bagi rumah, kantor, bisnis, hotel, hingga rumah sakit Anda. Dapatkan juga paket TV Berbayar berkualitas tinggi kami untuk pengalaman hiburan lengkap. Hubungi kami untuk informasi seputar paket internet dan tv kabel maupun layanan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Anda!



Comments