Apa itu Metaverse? Pengertian dan Perannya di Masa Depan
- Netstar

- Feb 20
- 5 min read
Updated: Nov 12
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah “metaverse” tampak begitu hangat dibicarakan berbagai kalangan, terutama mereka yang mengandung teknologi dan inovasi digital. Metaverse terdengar seperti visi ambisius yang hendak mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Fenomena ini tidak lagi sekadar fiksi ilmiah, melainkan sebuah ruang virtual yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk menciptakan pengalaman imersif yang menyerupai dunia nyata.
Akan tetapi, apa sebenarnya metaverse itu? Bagaimana konsep ini bisa mempengaruhi kehidupan kita di masa depan? Beberapa orang melihatnya sebagai revolusi berikutnya setelah internet seluler, sementara yang lain melihatnya sebagai pasar yang siap merevolusi ekonomi dan budaya. Berikut penjelasannya!

Baca juga Modem vs Router: Apa Bedanya?
Pengertian Metaverse
Metaverse adalah konsep realitas virtual tiga dimensi (3D) yang terhubung melalui internet, berasal dari gabungan kata “meta” yang berarti melampaui dan “universe” yang berarti alam semesta. Lingkungan virtual ini bersifat persisten dan real-time, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berkreasi, dan bahkan memiliki aset digital. Pada dasarnya, Metaverse mewakili tahap evolusi berikutnya dari layanan internet, di mana interaksi terjadi dalam ruang imersif dan didukung oleh ekonomi digital yang mandiri.
Dalam metaverse, pengguna dapat menggunakan avatar digital, berkomunikasi dengan orang lain, membeli aset digital, bahkan menghadiri acara virtual seperti konser atau seminar pendidikan. Konsep revolusioner ini dibangun di atas beberapa jenis teknologi utama, termasuk Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), blockchain, Kecerdasan Buatan (AI), dan cloud computing.
.
Teknologi di Balik Metaverse
Di balik pengalaman imersif dan persisten yang ditawarkan oleh Metaverse, terdapat fondasi kompleks yang dibangun dari berbagai inovasi digital. Konsep ini tidak akan terwujud tanpa integrasi dari sejumlah teknologi mutakhir yang bekerja sama secara sinergis. Untuk memahami cara kerja ekosistem ini secara utuh, penting untuk mengenal lima teknologi di balik Metaverse yang berperan sebagai pilar utamanya.
Blockchain
Blockchain adalah buku besar digital terdistribusi yang berperan penting dalam menciptakan ekonomi digital yang terdesentralisasi di Metaverse. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk memiliki aset digital secara sejati melalui kripto dan NFT, sekaligus memastikan transparansi dan keamanan setiap transaksi. Dengan blockchain, Metaverse menjamin bahwa kepemilikan virtual pengguna adalah unik dan tidak dapat dimanipulasi oleh pihak mana pun.
Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)
Teknologi di balik Metaverse selanjutnya adalah VR dan AR. Virtual Reality dan Augmented Reality adalah antarmuka utama yang memungkinkan interaksi imersif. VR membawa pengguna sepenuhnya masuk ke dalam dunia virtual, menciptakan lingkungan 3D yang benar-benar baru. Sementara itu, AR menumpuk objek digital ke dalam dunia nyata melalui kamera, menggabungkan kedua realitas tersebut. Kedua teknologi ini krusial untuk pengalaman Metaverse yang mendalam dan real-time.
Non-Fungible Tokens (NFT)
Selanjutnya, ada NFT. Teknologi Non-Fungible Tokens (NFT) adalah aset digital unik yang kepemilikannya diverifikasi melalui blockchain. Dalam Metaverse, NFT berfungsi sebagai bukti kepemilikan untuk segala sesuatu, mulai dari avatar, pakaian virtual, hingga tanah digital (land). Tanpa NFT, tidak akan ada kelangkaan atau kepemilikan eksklusif atas aset virtual, yang merupakan inti dari ekonomi Metaverse yang digerakkan oleh pengguna.
Kecerdasan Buatan (AI)
Terakhir, teknologi di balik Metaverse ada Artificial Intelligence atau AI. Peran Kecerdasan Buatan (AI) di Metaverse sangat vital, terutama dalam menciptakan pengalaman yang dinamis dan adaptif. AI digunakan untuk menghasilkan NPCs (karakter non-pemain) yang lebih realistis dan interaktif. Selain itu, AI membantu dalam pemrosesan data, personalisasi pengalaman pengguna, dan bahkan dalam desain otomatis lingkungan virtual yang masif. AI memastikan Metaverse terasa hidup dan merespons tindakan pengguna secara cerdas.
Baca juga: Single Mode vs Multimode Fiber Optic

Aktivitas di Metaverse
Daya tarik utama Metaverse terletak pada kebebasan dan beragamnya jenis kegiatan yang dapat dilakukan penggunanya. Ruang virtual ini dirancang untuk mereplikasi dan bahkan melampaui interaksi yang biasa kita lakukan di dunia nyata. Berikut adalah berbagai aktivitas utama yang kini sudah dapat dilakukan di dalam ekosistem Metaverse, mulai dari hal sederhana hingga transaksi ekonomi kompleks.
Belanja: Pengguna dapat mengunjungi toko virtual, mencoba pakaian untuk avatar mereka, membeli aset digital berupa NFT, bahkan membeli produk fisik melalui pengalaman belanja yang jauh lebih imersif.
Bekerja dan Kolaborasi: Metaverse memungkinkan pengguna mendirikan kantor virtual, mengadakan rapat 3D yang realistis, serta bekerja sama dalam proyek menggunakan alat kolaborasi yang lebih interaktif daripada sekadar panggilan video biasa.
Bersosialisasi: Aktivitas ini mencakup interaksi sosial melalui avatar, menjalin pertemanan baru, atau menghadiri acara sosial virtual seperti pesta, seminar, dan meet-up dengan orang dari seluruh dunia.
Bermain Game: Sesi bermain menjadi lebih imersif dengan kehadiran VR/AR. Selain itu, gaming di Metaverse seringkali terintegrasi dengan kepemilikan aset (NFT), menciptakan model play-to-earn.
Contoh Metaverse
Konsep Metaverse tidak lagi terbatas pada teori atau fiksi ilmiah, melainkan telah diwujudkan dalam berbagai platform virtual yang dapat diakses saat ini. Setiap platform menawarkan fokus dan pengalaman yang unik, mulai dari gaming imersif hingga dunia sosial yang terdesentralisasi. Berikut adalah beberapa contoh Metaverse paling populer yang kini memimpin evolusi dunia digital.
Decentraland
Decentraland adalah salah satu contoh Metaverse yang paling terkenal, dibangun di atas teknologi blockchain Ethereum. Platform ini sepenuhnya terdesentralisasi dan dikelola oleh penggunanya. Pengguna dapat membeli, menjual, dan membangun properti virtual (LAND) sebagai NFT. Decentraland menawarkan pengalaman sosial, gaming, dan ekonomi di mana setiap aset digital sepenuhnya dimiliki oleh pengguna.
The Sandbox
Serupa dengan Decentraland, The Sandbox adalah dunia virtual berbasis blockchain yang berfokus pada kreasi dan gaming. Pengguna didorong untuk membangun dunia mereka sendiri, mendesain aset 3D (ASSET), dan memonetisasi pengalaman gaming mereka. Platform ini sangat populer di kalangan gamer dan developer karena memberikan kebebasan kreatif yang luas dan didukung oleh aset NFT.
Meta Horizon World
Meta Horizon Worlds adalah platform Metaverse milik Meta (sebelumnya Facebook), yang berfokus pada aspek sosial dan kreasi pengalaman melalui perangkat VR (terutama Oculus/Meta Quest). Pengguna dapat membangun dunia mereka sendiri, bermain game, dan berinteraksi secara imersif. Platform ini berfungsi sebagai ruang sosial sentral yang ditujukan untuk menyatukan pengguna dalam lingkungan virtual Meta.
Roblox
Contoh terakhir dan mungkin Anda familiar adalah Roblox. Meskipun sering dikategorikan sebagai gaming, Roblox adalah platform yang memiliki ekosistem mirip Metaverse yang sangat besar. Platform ini memungkinkan jutaan developer untuk membuat dan memonetisasi game atau pengalaman virtual mereka. Platform ini menargetkan audiens yang lebih muda dan menunjukkan kekuatan kolaborasi developer dan ekonomi user-generated yang menjadi kunci masa depan Metaverse.
Proyeksi Metaverse di Masa Depan
Metaverse memiliki potensi untuk mengubah cara manusia berinteraksi dengan diri sendiri, sesama manusia, dan teknologi. Hiburan, pendidikan, bahkan bisnis yang dilakukan via metaverse akan terasa lebih imersif daripada ketika menggunakan layar komputer saja. Pengguna metaverse memiliki kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan pengguna lain secara lebih mendalam.
Dengan metaverse, para pengguna dapat menghadiri kelas virtual, seminar virtual, pesta virtual, bahkan membuka kantor atau toko virtual. Para pengguna cukup menggunakan teknologi VR untuk masuk ke dalam dunia virtual. Metaverse berpotensi untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia tanpa batasan geografis dan memungkinkan terjadinya kolaborasi dalam skala global.
Tantangan Metaverse
Meski begitu, metaverse juga memiliki banyak tantangan. Dengan meningkatnya interaksi digital, resiko kebocoran data dan pelanggaran privasi juga semakin tinggi. Berkaitan dengan hal ini, metaverse juga belum memiliki regulasi jelas yang mengatur aktivitas di dunia digital, termasuk kepemilikan aset digital dan perlindungan konsumen.
Aksesibilitas metaverse juga terbilang masih terbatas. Tidak semua orang memiliki perangkat VR atau AR yang diperlukan untuk mengakses metaverse. Selain itu, koneksi internet yang cepat dan stabil juga penting untuk dapat menikmati seluruh fiturnya tanpa hambatan.
Dengan begitu, Metaverse artinya adalah konsep ambisius yang berpotensi untuk mengubah cara manusia berinteraksi, bekerja, dan bermain di dunia digital. Kombinasi teknologi canggih seperti VR, AR, blockchain, dan AI dapat menghasilkan pengalaman yang lebih imersif dan terhubung bagi para penggunanya.
Khawatir koneksi internet Anda tidak cukup gesit untuk menghubungkan Anda ke metaverse? Percayakan koneksi internet Anda pada provider internet Netstar (www.netstar.id). Dapatkan promosi terbaru untuk apartemen, hotel, atau bisnis Anda yang memerlukan koneksi internet yang cepat dan stabil. Coba juga produk telekomunikasi dari Netstar lainnya seperti VPN, IP Telephony, hingga jasa IT untuk perusahaan Anda. Hubungi kami sekarang!



Comments